Jumat, 30 November 2012

SBY Banggakan Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membanggakan pemberantasan korupsi di Indonesia yang dilakukan institusi penegak hukum selama dua periode kepemimpinannya. Presiden menyebut pemberantasan korupsi itu paling agresif dalam sejarah Indonesia merdeka.
Hal itu disampaikan Presiden ketika menerima kunjungan 60 pimpinan lembaga antikorupsi dari 30 negara di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/11/2012).
Dari Indonesia, diwakili oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Hadir pula jajaran menteri dan pimpinan lembaga penegak hukum, yakni Kepala Polri Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
"Sekarang ini boleh saya katakan (pemberantasan korupsi) sebagai kampanye antikorupsi yang paling agresif dalam sejarah Indonesia. Real, nyata. Ratusan pejabat negara telah diadili, mulai bupati, gubernur, menteri, jajaran legislatif, baik di pusat maupun daerah. Kita sangat serius. Tidak ada toleransi bagi praktik korupsi," kata Presiden.
Menurut Presiden, hasil dari agenda pemberantasan korupsi itu nyata. Iklim takut akan korupsi, kata dia, semakin terbangun. Namun, Presiden mengaku belum puas. Begitu pula dengan rakyat lantaran praktik korupsi masih terus terjadi.
Presiden menyebut korupsi masih juga terjadi di dunia internasional, termasuk di negara berkembang. Bahkan, kata Presiden, negara maju yang telah ratusan tahun membangun pemerintahan bersih masih saja ada kasus korupsi.
"Banyak yang telah Indonesia lakukan meskipun perjalanan masih panjang. Saya punya perkiraan (pemberantasan korupsi) masih harus berlanjut 5, 10, 15 tahun ke depan sehingga negara kami betul-betul bersih dan bebas dari penyimpangan dan korupsi," pungkas Presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar